Menara Willem’s Torrent: Pesona Bersejarah di Pulau Aceh

Bagikan

Menara Willem’s Torrent: Pesona Bersejarah di Pulau Aceh

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

MERCUSUAR Willem’s Torrent III, sebuah peninggalan bersejarah dari masa penjajahan Belanda, telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Pulo Aceh, Aceh Besar. Mercusuar yang berumur ratusan tahun ini bukan hanya sekadar landmark, tetapi juga sebuah jendela ke masa lalu yang memukau.

Erat dengan tahun 1875, mercusuar ini menara tegak kokoh di tengah hutan Meulingge, menghadap Samudera Hindia dengan megahnya. Dengan ketinggian mencapai 85 meter, mercusuar ini tidak hanya memikat dengan arsitektur Belanda yang khas, tetapi juga menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung yang berani menaklukkan 167 anak tangga menuju puncak.

Sesampainya di dalam, pengunjung disambut dengan corak arsitektur Belanda yang klasik, lengkap dengan dinding setebal satu meter yang memberikan kesan kokoh dan megah. Dari puncak mercusuar, pemandangan memukau menanti, mulai dari keindahan Pulau Weh dan Pulau Rondo hingga kapal-kapal yang berlayar di zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Angin laut yang menenangkan dan panorama menakjubkan Pulau Breueh menambah keasyikan pengalaman ini.

Namun, keindahan tersebut tidak datang tanpa tantangan. Meskipun sulit dijangkau dengan jalan berkelok-kelok dan berbatu, pengalaman yang ditawarkan oleh Mercusuar Willem’s Torrent III pasti akan menjadi kenangan berharga bagi para petualang yang haus akan keunikan.

Setiap langkah menanjak menuju puncak mercusuar dipenuhi dengan keajaiban sejarah, mengingatkan akan kebesaran masa lalu yang tetap mengintip dari balik reruntuhan zaman.

Dibangun pada masa pemerintahan Willem Alexander Paul Frederik Lodewijk, mercusuar ini bukan hanya sekadar sebuah struktur fisik, tetapi juga sebuah simbol peradaban yang berdiri teguh selama berabad-abad.

Nama Willem’s Torrent tidak hanya mengenang sang raja yang membangunnya, tetapi juga memperkaya kisah-kisah sejarah di Aceh.

Dengan berbagai daya tariknya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menekankan pentingnya menjaga dan mempromosikan pesona Pulau Breueh sebagai salah satu destinasi wisata bahari terbaik di Aceh.

Dengan mengunjungi Mercusuar Willem’s Torrent III, para wisatawan tidak hanya menyaksikan keindahan alam, tetapi juga menyatu dengan sejarah yang hidup, mengikuti jejak perjalanan zaman yang tak terlupakan.

Dari keindahan alam hingga pesona sejarah, Pulau Breueh dan Mercusuar Willem’s Torrent III menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan, menanti untuk dijelajahi oleh para pengunjung yang haus akan petualangan dan pengetahuan akan sejarah.

Setiap sudut Pulau Breueh menyimpan rahasia dan keindahan yang menunggu untuk diungkap, menambah warna-warni perjalanan wisata yang tiada taranya. (ASG)

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Bagikan