Taman Ratu Safiatuddin, Tempat Keliling Aceh dari Satu Lokasi

Anjungan Aceh Barat Daya di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh (Foto: dok Aceh Tourism)
Anjungan Aceh Barat Daya di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh (Foto: dok Aceh Tourism)

Bagikan

Taman Ratu Safiatuddin, Tempat Keliling Aceh dari Satu Lokasi

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

TAMAN Sulthanah Safiatuddin, yang terletak di Jalan Teuku Nyak Arief, Desa Lampriet, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, merupakan destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik dan mendalam bagi para pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Aceh.

Dibangun sebagai penghormatan terhadap Ratu Safiatuddin, putri Sultan Iskandar Muda, yang dikenal cerdas dan berbakat dalam kesusasteraan, Taman Sulthanah Safiatuddin memiliki nilai sejarah yang sangat kaya. Taman ini diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, menandai pentingnya peran Ratu Safiatuddin dalam sejarah Aceh.

Di dalam kompleks taman, terdapat 23 rumah adat khas Aceh yang masing-masing mencerminkan keunikan dan keragaman budaya dari setiap kabupaten/kota di Aceh. Setiap rumah adat dibangun dengan material yang berbeda, ada yang menggunakan beton dan ada pula yang mempertahankan keaslian kayu. Ini memberikan nuansa autentik dan menambah daya tarik bagi pengunjung yang ingin melihat lebih dekat arsitektur tradisional Aceh.

Pengunjung dapat menjelajahi rumah-rumah adat ini dan biasanya mendapatkan izin masuk untuk melihat interiornya yang sering dijaga oleh penduduk setempat. Di setiap rumah adat, Anda akan menemukan berbagai artefak dan dekorasi yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Aceh. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk belajar tentang keragaman dan kekayaan budaya Aceh tanpa harus berkeliling ke seluruh daerah.

Bagi Anda yang belum berkesempatan mengelilingi seluruh Aceh, Taman Ratu Safiatuddin merupakan tempat yang tepat untuk merasakan keanekaragaman budaya Aceh dalam satu tempat. Rumah-rumah adat ini sering dijadikan anjungan saat ada acara tingkat provinsi, memperlihatkan keberagaman suku dan budaya yang tumbuh dalam masyarakat Aceh.

Selain itu, taman ini juga dilengkapi dengan fasilitas ramah anak seperti tempat permainan, sehingga cocok untuk dikunjungi keluarga. Area bermain anak yang dibangun di depan gerbang masuk membuat taman ini semakin menarik bagi pengunjung yang membawa anak-anak. Mereka dapat bermain dengan aman dan nyaman sebelum mulai menjelajahi berbagai rumah adat.

Meski belum sepopuler destinasi wisata lainnya di Aceh, Taman Ratu Safiatuddin memiliki potensi wisata yang besar. Di dalam taman, terdapat panggung utama yang sering digunakan untuk acara kebudayaan atau seni oleh pemerintah, swasta, maupun komunitas seni. Panggung ini menjadi pusat kegiatan yang sering menarik banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar Aceh.

Fasilitas umum lainnya seperti toilet, tempat sampah, parkir, dan mushalla juga tersedia untuk kenyamanan pengunjung. Ini menjadikan Taman Ratu Safiatuddin sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik tetapi juga nyaman untuk dikunjungi.

Nama taman ini diambil dari sosok Ratu Safiatuddin yang memerintah Kerajaan Aceh selama 35 tahun setelah kematian suaminya, Iskandar Tsani. Kepemimpinan Ratu Safiatuddin sempat menuai kontroversi di kalangan ulama karena ia adalah seorang perempuan. Namun, berkat mediasi ulama besar Aceh, Nuruddin Ar Raniri, Ratu Safiatuddin akhirnya diakui sebagai pemimpin dengan gelar Paduka Sri Sultana Ratu Safiatuddin Tajul Alam Shah Johan Berdaulat Zillu’ilahi Fi’l Alam. Ratu Safiatuddin juga dikenal karena perannya dalam Perang Malaka pada tahun 1639 M, yang menunjukkan keberanian dan kecakapannya sebagai seorang pemimpin.

Untuk menghormati jasa-jasanya, pemerintah Aceh membangun taman ini sebagai wujud pengabdian kepada sosok yang sangat berjasa bagi Aceh. Dengan segala nilai sejarah dan fasilitas yang ditawarkan, Taman Ratu Safiatuddin menjadi destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi oleh siapa saja yang tertarik dengan sejarah dan budaya Aceh.

Taman Ratu Safiatuddin buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB menjelang magrib, dan yang lebih menyenangkan lagi, masuk ke taman ini tidak dikenakan biaya alias gratis. Bagi yang ingin menikmati pemandangan berbagai bentuk rumah adat Aceh dan mengenal lebih jauh sejarah serta budaya Aceh, Taman Ratu Safiatuddin adalah destinasi yang sangat direkomendasikan.

Jadi, jika Anda berencana mengunjungi Banda Aceh, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Taman Ratu Safiatuddin dan merasakan keindahan serta kekayaan budaya Aceh dalam satu tempat yang penuh dengan sejarah.(ASG)

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Bagikan