BAGI generasi masa kini, seni beladiri tradisional Geudeu-geudeu yang telah menjadi tradisi masyarakat Pidie seusai panen padi sejak dahulu kala akan dihidupkan kembali di tengah-tengah masyarakat penghasil kerupuk mulieng tersebut.
Atraksi seni beladiri ini kembali digelar, tetapi bukan di pematang sawah, melainkan saat memperingati HUT Pidie ke-514 pada 17 September 2025 dalam upaya melestarikan kebudayaan tersebut tetap ada dan diketahui oleh masyarakat.
Geudeu-Geudeu yang ditampilkan tersebut bukan pertandingan melainkan hanya atraksi hiburan sebagai wujud melestarikan warisan budaya leluhur, sekaligus untuk menggerakkan para pemuda dan remaja putra untuk melestarikan dan menjaga budaya leluhur Pidie tersebut.
Geudeu-geudeu sendiri sudah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Republik Indonesia Geudeu-Geudeu yang merupakan permainan bela diri tradisional masyarakat Aceh yang berasal dari Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.
Seni bela diri yang sebenarnya menyerupai Gulat atau Sumo dari Jepang itu biasanya dipertandingkan antar kampung setiap selesai panen padi raya oleh para petani. (Posaceh)
