KOTA Subulussalam memiliki ragam kuliner yang menarik dan wajib dicicipi, minuman khas itu menarik perhatian karena bentuknya menyerupai susu kental. Kuliner tersebut ialah Godekh Sagu. Atau warga di sana menyebutnya dengan minuman ‘boba Subulussalam’.
Secara harfiah Godekh merujuk pada adonan sagu yang sudah direbus dengan air matang, tetapi kemudian istilah Godekh berkembang menjadi nama yang dilekatkan untuk menyebut minuman ini secara umum. Godekh terbuat dari santan cair yang direbus hingga matang dan dicampur dengan santan dan gula merah.
Rasanya lemak dan manis, dicampur dengan adonan sagu yang kenyal dan bertekstur lembut. Paduan komposisi ini memberikan sensasi pecah yang khas, memancing orang yang meminumnya untuk mengunyah dan memainkan adonan sagu menggunakan lidah.
“Godekh Sagu ini bahan bakunya dari sagu, santan dan gula merah. Ini memang minuman khas kita,” ujar anggota Dekranasda Kota Subulussalam, Lisnawati beberapa waktu lalu.
Soal rasa, minuman ini manis, kenyal dan segar jika dihidangkan dalam keadaan dingin. Godekh Sagu menjadi unik karena tidak menggunakan bahan cendol dan agar-agar, melainkan sagu sebagai bahan pelengkapnya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Godekh Sagu yaitu air, tepung sagu, gula merah, gula pasir dan santan segar. Minuman ini memang sangat direkomendasikan jika dicampur es.
Di Subulussalam, kuliner ini terkenal dengan sebutan minuman boba. Sebab, adonan sagu yang mengental berwarna kecoklatan membentuk seperti bulatan-bulatan layaknya minuman boba yang kekinian.
Kemudian perpaduan warna santan yang putih bercampur sagu yang kecoklatan membuat corak warna Godekh Sagu ini menjadi menarik. Tak heran banyak wisatawan yang kepincut minuman khas Subulussalam ini.
Hanya saja Godekh Sagu merupakan minuman tradisional khas Subulussalam yang sudah ada sejak lama. Bahkan, pedagang minuman ini mulai jarang ditemui di hari-hari biasa.
Godekh Sagu umumnya dihidangkan saat kegiatan adat, budaya atau adanya tamu kehormatan yang datang ke Subulussalam. “Minuman ini jadi sajian utama jika ada tamu-tamu luar yang datang ke Subulussalam,” ucap Lisnawati.
Warga rata-rata banyak membuat Godekh Sagu saat bulan suci Ramadan. Minuman ini dinilai menjadi sajian pelengkap saat berbuka puasa. Apalagi bahan baku yang digunakan juga mudah untuk dicari.
Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi Godekh Sagu, minuman ini tersedia di anjungan Subulussalam, apalagi harganya cukup ramah di kantong. Pengunjung hanya mengeluarkan Rp 5.000 saja per porsi untuk bisa merasakan minuman legendaris ini. Pengunjung juga bisa merasakan ragam kuliner lainnya yang tersedia di sana, misalnya Mie Rundeng, Nditak, Pelleng dan banyak kuliner khas yang disajikan di anjungan tersebut. (Acehportal)
