Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengucapkan selamat datang ke Banda Aceh kepada Delegasi Famtrip KJRI Johor Bahru Malaysia. Mereka berada di Aceh selama lima hari, 2-6 Juli 2019.
“Pertama-tama, atas nama masyarakat dan Pemerintah Aceh, izinkan kami mengucapkan Welcome to Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh yang juga dikenal oleh wisatawan sebagai Kota Budaya, Sejarah dan Pendidikan yang selalu menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Aceh,” kata Nova Iriansyah di Pendopo Wakil Gubernur Aceh dalam acara ramah tamah dengan Delegasi Famtrip KJRI Johor Bahru, Kamis 4 Juli 2019.
Plt Gubernur Aceh didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, SE, M.Si dan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Rahmadhani, M.Bus.
Selama di Aceh, Delegasi Famtrip KJRI Johor Bahru yang berjumlah 32 orang itu akan mengunjungi beberapa objek wisata di yang ada Banda Aceh dan Aceh Besar.
Nova mengatakan, pemerintah Aceh merasa bangga dan terharu dengan kunjungan delegasi Famtrip KJRI Johor Bahru, Malaysia yang telah memilih Aceh sebagai destinasi pilihan utama Anda untuk tujuan “Familiarization Trip” atau “Famtrip”.
“Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bapak Ibu sekalian yang telah berkunjung ke Aceh, sehingga kami dapat merasakan dampaknya, tidak hanya pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Aceh dan pengalaman Bapak Ibu berwisata di Aceh dengan menikmati ragam pesona wisata alam dan budaya Aceh, tapi juga peran Bapak Ibu sekalian sebagai Endorser atau Ambassador kami untuk menyampaikan pesan positif dan kekinian kepada seluruh masyarakat di Malaysia bahwa Aceh adalah salah satu negeri yang indah dan berbudaya dengan keramahan masyarakat Aceh, sehingga layak untuk dikunjungi oleh wisatawan Malaysia, Negara-negara ASEAN dan Negara-negara asing lainnya,” kata Nova Iriansyah.
Sebelumnya, mereka juga menyaksikan tayangan langsung video singkat tentang pesona wisata Aceh dengan ragam kekayaan alamnya, keindahan budayanya, kebesaran sejarahnya, keunikan kulinernya, dan keramahan masyarakatnya.
“Kami merasa yakin bahwa sepenggal dari pesona wisata Aceh melalui tayangan video tersebut sudah Bapak Ibu rasakan dan nikmati selama Famtrip di Kota Sabang,” kata Nova Iriansyah.
Ia menambahkan, pengalaman berwisata di Sabang belumlah cukup. Ada berbagai daerah lainnya di Aceh dengan ragam pesona wisatanya akan membuat wisatawan semakin terpesona, seperti dataran tinggi Gayo dengan ketinggian sekitar 1500 mpl, selain udaranya sejuk dan segar, hamparan kebun kopi rakyat, tapi juga keindahan Danau Lut Tawar dengan spesies Ikan Depik yang tidak dapat ditemukan di daerah lain.
“Industri pariwisata Aceh semakin berkembang. Hal ini terbukti dari beberapa indikator positif, seperti semakin membaiknya branding wisata Aceh di mata wisatawan, semakin banyak ragam paket wisata tematis yang diciptakan, dan semakin tinggi minat masyarakat untuk terlibat dalam industri pariwisata. Termasuk juga, angka kunjungan wisatawan semakin membaik, walau selama ini terganggu dengan melambungnya harga tiket pesawat domestic.”
Jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh juga meningkat, mencapai 2.5 juta orang, terdiri 2.4 juta wisnus dan 106 ribu wisman tahun 2018. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2017, yaitu 2.3 juta orang, wisata terdiri dari 2.2 juta wisnus dan 78 ribu wisman.
“Angka ini diprediksi terus meningkat, dan kita menargetkan angka kunjungan wisnus 3 juta orang dan wisman 150.000 orang.”
Sementara, angka kunjungan wisatawan Muslim ke Aceh diharapkan juga meningkat, dari 35 ribu tahun 2018 menjadi 40 ribu tahun 2019.
Plt Gubernur Aceh mengatakan, atraksi wisata yang digelar hampir di seluruh Aceh juga terus meningkat, demikian juga destinasi wisata baru dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung, ditambah lagi dengan semakin viralnya pesona wisata Aceh di berbagai dunia maya.
Lebih 100 atraksi wisata alam dan budaya yang terangkum dalam Calendar of Event (COE) Aceh 2019 yang sudah dilaunching oleh Menteri Pariwisata RI awal tahun 2019 sedang digelar sepanjang tahun 2019 bertema “Aceh Hebat melalui Ragam Pesona Wisata 2019”.
“Semua atraksi wisata tersebut dengan bangga kami persembahkan kepada wisatawan melalui semangat branding wisata Aceh “Cahaya Aceh” dan “The Light of Aceh” sebagai co-branding wisata nasional “Wonderful Indonesia” sebagai identitas dan kebanggaan kita bersama.”
Sebagai destinasi wisata halal dunia atau “World’s Best Halal Cultural Destination” melalui Halal Tourism Awards 2016 yang digelar oleh International Travel Week (ITW) di Abu Dhabi dan berada di peringkat kedua sebagai Destinasi Wisata Halal Indonesia 2019 melalui standar Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 mengacu pada standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Aceh terus memperkuat “positioning”nya sebagai destinasi wisata halal dunia yang rahmatan lil ‘alamin.
“Ragam upaya terus dilakukan melalui kerjasama semua stakeholder dalam rangka mendukung memberikan pelayanan maksimal kepada wisatawan, salah satunya melalui pembenahan komponen 3 A, yaitu Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi.”
Nova menambahkan, dalam rangka meningkatkan perekonomian Aceh, mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan, pihaknya juga menawarkan berbagai peluang investasi kepada investor asing, seperti sektor pariwisata, agro industri (kopi, kopi, kelapa sawit), sumber daya energy dan infrastruktur, BPKS Sabang, Kawasan Industri Ladong dan Special Economic Zone (SEZ) Arun – Lhokseumawe.
“Kami akan memberikan segala bantuan, kemudahan, kenyaman dan kepastian hukum kepada para investor dalam melakukan investasi di Aceh.”
Pemerintah Aceh mengharapkan bahwa kunjungan Delegasi Famtrip KJRI Johor Bahru ke Aceh bukanlah yang pertama dan terakhir.
“Sungguh kami mengharapkan kunjungan Bapak Ibu pada kunjungan lainnya bersama keluarga dan sahabat. Terima kasih atas kunjungannya ke Aceh. Semoga kegiatan Famtripnya berhasil dan berkesan indah dan hubungan persaudaraan dan kerjasama Indonesia dan Malaysia semakin kuat, khususnya Aceh dan Johor Bahru. Insha Allah. Kita akan bertemu kembali di masa akan datang dengan jumlah delegasi yang lebih besar lagi,” kata Nova Iriansyah.