ACEH, tanah yang dikenal sebagai Serambi Mekkah, bukan hanya kaya akan sejarah Islam dan budaya, tetapi juga memiliki deretan masjid yang megah dan sarat makna. Masjid-masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kejayaan, pusat kegiatan masyarakat, dan destinasi wisata religi yang memikat.
Keindahan arsitektur, nilai sejarah yang dalam, serta suasana spiritual yang kental menjadikan masjid-masjid di Aceh sebagai magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyak dari bangunan ini memadukan nuansa Timur Tengah dengan ornamen lokal khas Aceh, menciptakan panorama religius yang tak hanya indah dipandang mata, tetapi juga menyentuh hati.
Berikut beberapa masjid megah di Aceh yang patut Anda kunjungi dalam perjalanan spiritual maupun wisata budaya Anda.
1. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman adalah simbol kejayaan Islam di Aceh sekaligus ikon utama kota Banda Aceh. Dibangun pada abad ke-19 oleh Sultan Iskandar Muda dan direnovasi oleh pemerintah kolonial Belanda, masjid ini menyimpan sejarah panjang perlawanan dan kebangkitan umat Islam di Aceh.
Arsitekturnya yang menawan, dengan tujuh kubah hitam yang menjulang dan menara putih menjulang tinggi, berpadu dengan kolam besar di halaman depan yang mencerminkan siluet masjid. Di malam hari, pencahayaan artistik semakin memperindah keagungannya. Masjid ini juga terkenal karena menjadi tempat perlindungan warga saat tsunami 2004.
2. Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh
Terletak di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Masjid Agung Baitul Makmur menghadirkan kemegahan arsitektur Timur Tengah yang mencolok. Masjid ini memiliki lima kubah besar berwarna keemasan yang sangat mencuri perhatian.
Interiornya dihiasi dengan kaligrafi dan ornamen artistik yang membuat suasana semakin khusyuk. Masjid ini tidak hanya aktif sebagai pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga menjadi landmark kota dan destinasi foto yang populer bagi para pelancong.
3. Masjid Islamic Center Lhokseumawe
Di jantung Kota Lhokseumawe berdiri megah Masjid Agung Islamic Center yang menjadi kebanggaan masyarakat Pase. Masjid ini dikenal dengan desainnya yang modern namun tetap mempertahankan nuansa budaya Aceh yang kental.
Area masjid yang luas sering digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan, pendidikan, hingga wisata religi. Pemandangan malam hari di kawasan ini sangat memukau karena permainan cahaya yang menyinari setiap sisi bangunan.
4. Masjid Raya Baiturrahim Ulee Lheue
Masjid Baiturrahim di kawasan pesisir Ulee Lheue, Banda Aceh, merupakan salah satu bangunan yang tetap berdiri kokoh meski diterjang tsunami dahsyat tahun 2004. Arsitekturnya yang klasik dengan dominasi warna putih menyimpan banyak cerita tentang kekuatan iman dan harapan.
Masjid ini menjadi tempat ziarah spiritual, terutama bagi mereka yang ingin mengenang dan merenungkan makna hidup. Lokasinya yang dekat dengan laut juga memberikan suasana tenang dan damai bagi para pengunjung.
5. Masjid Agung At-Taqwa Kutacane
Di wilayah Aceh Tenggara, tepatnya di Kota Kutacane, berdiri megah Masjid Agung At-Taqwa yang menjadi pusat syiar Islam di kawasan dataran tinggi Gayo Alas. Dikelilingi lanskap pegunungan yang sejuk, masjid ini memberikan nuansa spiritual yang mendalam.
Masjid ini memiliki desain yang menawan dengan kombinasi warna cerah dan ukiran khas. Banyak wisatawan ke Aceh Tenggara yang menyempatkan diri salat di masjid ini.
6. Masjid Al-Makmur Lampriet
Terletak di kawasan Lampriet, Banda Aceh, Masjid Al-Makmur awalnya dibangun secara swadaya masyarakat pada 1979 dan sempat bernama Masjid Baitul Makmur. Sebelumnya, masjid ini hanya berupa bangunan kayu sejak 1960-an. Bangunan permanennya rusak parah akibat gempa dan tsunami 2004.
Masjid yang dikenal dengan sebutan Masjid Oman ini kemudian dibangun kembali dengan bantuan penuh dari Pemerintah Oman dan selesai pada 2008. Seiring waktu, masjid diperluas dan dipercantik dengan sentuhan arsitektur Islam bergaya hypostyle, menjadikannya salah satu masjid megah di Aceh.
7. Masjid Keuchik Leumiek
Masjid Haji Keuchik Leumiek di Banda Aceh adalah masjid megah bergaya Timur Tengah yang dibangun oleh pengusaha Aceh, Haji Harun Keuchik Leumik. Terletak di bantaran Krueng Aceh, masjid ini menjadi destinasi wisata religi baru dan ramai dikunjungi warga.
Dibangun di atas lahan 2.500 m², masjid ini memiliki satu kubah besar, empat kubah kecil, serta satu menara. Arsitekturnya terinspirasi dari Masjid Nabawi, dengan interior dihiasi kaligrafi dan lampu gantung mewah. Pohon kurma di halaman menambah nuansa Timur Tengah, sementara pencahayaan malam menambah keindahan masjid.(ASG)