Lepat, Kudapan Khas Gayo yang Menggugah Selera di Momen Spesial

DI DATARAN tinggi Gayo, Aceh, terdapat sebuah kudapan khas yang selalu hadir pada momen-momen penting, yaitu Lepat. Sekilas, penganan ini mirip dengan timpan yang populer di Aceh, namun memiliki keunikan tersendiri.

Penganan tradisional ini, dengan balutan daun pisang, menyimpan cita rasa autentik yang mengundang rasa penasaran. Lepat terbuat dari campuran tepung beras ketan putih, gula aren, gula pasir, garam, dan kelapa parut.

Proses pembuatannya cukup sederhana, namun memerlukan ketelatenan. Tepung beras diaduk hingga tidak terlalu lembek, lalu ditambahkan gula pasir secukupnya. Kemudian, gula aren yang telah dihaluskan dicampurkan ke dalam adonan, yang selanjutnya ditaburi dengan kelapa parut.

Kelapa parut tidak hanya digunakan sebagai campuran, tetapi juga sebagai isi dari lepat. Adonan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang muda yang telah diolesi minyak agar tidak lengket saat dikukus. Proses pengukusan berlangsung selama 45 menit, hingga lepat matang sempurna dan siap disajikan.

Menurut Saiful Hamid, penjaga stand kuliner Aceh Tengah, lepat biasanya disajikan pada momen meugang puasa, meugang lebaran, acara pernikahan, dan momen penting lainnya. Meskipun sekilas mirip dengan timpan, lepat memiliki ukuran lebih besar dan bahan yang digunakan sedikit berbeda, yang juga mempengaruhi rasanya.

Lepat memiliki daya tahan hingga sebulan setelah dibuat, berbeda dengan timpan yang hanya tahan beberapa hari. Pada zaman dahulu, masyarakat Gayo biasa menggantung lepat di atas dapur untuk pengawetan. Saat hendak dikonsumsi, lepat yang telah lama disimpan akan dipanaskan atau dibakar kembali, sehingga rasanya menjadi lebih nikmat dan renyah.

Seiring berjalannya waktu, lepat kini mulai dijual di pasar tradisional dan pusat kuliner di Gayo. Penganan ini juga menjadi camilan favorit untuk menemani secangkir kopi di pagi hari di warung-warung kopi setempat.

Menikmati lepat tidak hanya sekadar mencicipi makanan, tetapi juga merasakan sepotong budaya Gayo yang kaya akan tradisi dan cita rasa. (ASG)

Kategori :

Kuliner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *