ACEH dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang unik di Indonesia. Selain kaya akan pesona alam dan budaya, Aceh juga merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan Syariat Islam dalam sistem hukumnya.
Hal ini menjadikan Aceh sebagai daerah yang memiliki aturan khusus yang berbeda dari daerah lain di Indonesia. Bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, penting untuk memahami norma dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh.
Berwisata bukan hanya tentang menikmati keindahan alam atau mencicipi kuliner lokal, tetapi juga soal bagaimana bersikap dengan menghormati budaya dan aturan yang berlaku.
Aceh terbuka untuk siapa saja yang ingin menjelajah keindahannya. Namun, agar kunjungan Anda tidak menimbulkan kesalahpahaman atau pelanggaran yang tak disengaja, ada baiknya memperhatikan beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan selama berada di provinsi ini.
Berikut beberapa hal penting yang tidak boleh dilakukan saat berwisata di Aceh:
1. Berpakaian Terlalu Terbuka
Aceh mewajibkan warganya, terutama yang beragama Islam, untuk berpakaian sopan sesuai syariat. Bagi wisatawan dianjurkan untuk berpakaian tertutup, sopan, dan tidak mencolok.
2. Berduaan dengan Lawan Jenis yang Bukan Mahram
Di Aceh, berduaan (khalwat) di tempat tertutup atau sepi dengan lawan jenis yang bukan suami/istri atau mahram dapat dianggap pelanggaran. Bagi pasangan belum menikah, hindari bepergian atau menginap bersama dalam satu kamar hotel, karena petugas Wilayatul Hisbah (polisi syariah) berwenang melakukan pemeriksaan.
3. Mengonsumsi atau Membawa Minuman Beralkohol
Minuman keras termasuk barang yang dilarang di Aceh. Wisatawan dilarang membawa, membeli, atau mengonsumsi alkohol di tempat umum maupun tempat penginapan. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan Qanun Syariat Islam yang berlaku.
4. Berjudi
Segala bentuk perjudian, baik tradisional maupun digital, termasuk taruhan kecil sekalipun, dilarang keras. Aktivitas seperti ini bukan hanya melanggar hukum syariah, tetapi juga norma masyarakat.
5. Bermesraan di Tempat Umum
Tindakan seperti berpelukan, berciuman, atau menunjukkan kasih sayang secara berlebihan di tempat umum bisa menimbulkan reaksi negatif dari warga sekitar. Walau hal ini mungkin dianggap wajar di daerah lain, di Aceh tindakan tersebut bisa dianggap tidak sopan dan bisa memicu teguran.
6. Tidak Menghormati Waktu Shalat
Saat azan berkumandang terutama shalat Magrib dan Jumat, sebagian besar aktivitas masyarakat berhenti sejenak untuk melaksanakan ibadah shalat. Toko dan warung akan tutup sementara. Wisatawan, terutama yang Muslim, dianjurkan menghargai waktu ibadah ini.
7. Mengabaikan Etika Berinteraksi
Berinteraksi dengan masyarakat Aceh perlu dilakukan dengan penuh sopan santun. Hindari membicarakan isu sensitif seperti agama atau politik secara provokatif. Menggunakan bahasa tubuh yang santun, berpakaian rapi, dan menghargai adat istiadat lokal akan membuat Anda lebih diterima dan disambut hangat.
Tips Wisata Nyaman dan Berkesan di Aceh
Agar pengalaman Anda menyenangkan, berikut beberapa tips tambahan:
✓Pelajari sedikit tentang adat istiadat Aceh sebelum datang.
✓Tanyakan kepada pemandu lokal bila ragu mengenai etika setempat.
✓Tersenyum dan bersikap sopan kepada warga akan membuka banyak pintu keramahan. (ASG)