BENER MERIAH – Liburan di Aceh kini semakin banyak pilihan dan wajib untuk dikunjungi. Provinsi paling barat Indonesia ini terbilang lengkap dalam menyuguhkan destinasi wisata, mulai dari religi, bahari hingga alamnya yang begitu memukau. Ini menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berlibur di Bumi Serambi Mekkah.
Salah satu destinasi wisata alam yang kini membuat banyak orang penasaran dan ingin mengunjunginya ialah Permata dari Dataran Tinggi Gayo (Pentago) Garden.
Pentago Garden berada di Desa Blang Tampu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Kekinian, salah satu destinasi wisata Dataran Tinggi Gayo ini ramai diperbincangkan, terutama di kalangan anak muda.
Selama ini sebagian masyarakat mengetahui Pentago Garden melalui media sosial dan dari mulut ke mulut (cerita). Sehingga rasa penasaran pun muncul dari benak mereka.
Lembah Pentago Garden cukup mudah ditemukan, apalagi melalui Google Maps, karena jaraknya hanya sekitar 4 kilometer dari Simpang Tiga Redelong, ibu kota Kabupaten Bener Meriah dan 300-an meter dari simpang atau lorong masuk ke lokasi tersebut.
Di perjalanan menuju Pentago Garden, kamu akan melihat berbagai tanaman seperti kopi, pete cina, pinus, labu siam yang menjalar di pagar pembatas kebun milik warga setempat dan masih banyak lainnya.
Saat tiba di lokasi, kamu tidak hanya melihat alamnya yang begitu asri, di sini juga tersedia tempat camping sambil menikmati suara aliran air sungai yang bisa membuat jiwa lebih tenang. Tempat ini cocok buat yang ingin bersantai setelah sibuk bekerja maupun melakukan relaksasi dari hiruk pikuk di perkotaan.
Bagi yang ingin menginap dan mau menikmati kesejukan alam di Pentago Garden, sedikitnya ada 10 tenda telah disediakan di sini, harga sewa sekitar Rp430.000 per malam. Selain itu juga tersedia homestay dengan kapasitas maksimal 11 orang, per malamnya Rp800.000.
Tempat edukasi
Lembah Pentago sejak awal dirancang sebagai destinasi Agrowisata, jadi bagi yang berkunjung ke tempat ini selain mau berwisata untuk menghilangkan penat, di sini juga salah satu tempat edukasi. Lahan seluas 6 hektare tersebut selama ini dijadikan sebagai tempat konservasi dan penelitian bagi mahasiswa.
Berbagai tanaman ditanam di lokasi Pentago Garden seperti kopi, pinus, nangka, durian, juga terdapat tanaman endemik yang terancam hilang dari muka bumi, yaitu Grupel (Lisea Sp) dan pungkeh.
Tahun 2020, Pentago Garden salah satu nominasi penerima penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.[]
Penulis : Ulfah
