Nikmati Terapi Relaksasi di Air Terjun Kuta Malaka

Air terjun Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. | Foto : Wahyu Majiah
Air terjun Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. | Foto : Wahyu Majiah

Bagikan

Nikmati Terapi Relaksasi di Air Terjun Kuta Malaka

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

ACEH BESAR – Wisata alam di Aceh hingga kini masih banyak diminati para wisatawan lokal maupun dari luar daerah, salah satunya air terjun Kuta Malaka yang berada di kawasan Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar.

Terletak di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl), kondisi jalan menuju air terjun ini tentu tidak semulus yang dibayangkan, hanya sedikit yang sudah diaspal oleh pemerintah daerah, selebihnya masih berkerikil dan bebatuan. Di sini, nyali para pengunjung akan ditantang dengan adrenalin dalam berkendara serta kewaspadaan yang tinggi. Sebelum berangkat, sebaiknya memastikan dahulu keadaan kendaraan yang akan digunakan, khususnya bagian rem.

Jarak lokasi air terjun sekitar 5 kilometer (Km) dari jalan nasional Banda Aceh-Medan, jadi harus dilewati dengan penuh kehati-hatian. Tak hanya tanjakan, pengunjung juga bertemu dan harus melewati dua anak sungai yang debit airnya tergantung cuaca di bagian hulu. Jika hujan pasti debitnya akan tinggi.

Saat menuju air terjun Kuta Malaka, barisan perbukitan begitu indah akan memanjakan mata setiap pengunjung, sehingga membuat perjalanan semakin menyenangkan walau penuh dengan kehati-hatian. Keindahan itu hanya sedikit yang tampak, dari sekian banyak keindahan yang akan dilihat ketika sudah sampai puncak menuju gerbang air terjun.

Setelah sampai di pintu gerbang air terjun, tampak begitu indahnya bukit savana berwarna hijau, namun saat kemarau bisa saja warna itu berubah kekuning-kuningan. Inilah spot bagaikan magnet untuk melepas lelah setelah “berperang” dengan jalan yang terjal, ditambah lagi dengan oksigen segar belum terkena polusi seakan semua permasalahan hilang. Kemolekan Kota Banda Aceh terlihat dari kejauhan.

Bagi warga Aceh yang pecinta wisata alam, nama Kuta Malaka menjadi tak asing lagi di telinga, meski sebagian dari mereka belum sempat menginjakkan kaki di tempat tersebut. Sebelumnya, lokasi yang kerap dijadikan tempat pelatihan tim Search And Rescue (SAR) dan Mahsiswa Pecinta Alam (Mapala) Aceh ini, kini menjadi terbuka untuk dijadikan lokasi wisata sejak tahun 2010, dan air terjun nan sejuk itu berada di kaki gunung Kuta Malaka.

Biasanya, pengunjung saat tiba di pintu gerbang akan beristirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan kembali menuju lokasi salah satu surga tersembunyi di Aceh Besar ini, yaitu dengan melewati sekitar 489 anak tangga dengan posisi menurun, memakan waktu lebih kurang selama 40 menit.

Perjalanan ini semakin lengkap rasanya ketika nyanyian jangkrik dan burung yang bertengger di pepohonan, seakan mengucapkan selamat datang bagi pengunjung. Semua seakan menyatau dengan harmoni keindahan aliran air sungai terjun Kuta Malaka.

Selain itu, saat berjalan kaki menuju air terjun, pengunjung juga akan melihat pepohon yang menjulang tinggi dan berbagai jenis tumbuhan. Kelembaban di lokasi itu cukup tinggi, membuat tubuh merasakan kesejukan dan segarnya udara di sana yang jauh dari polusi.

Sambil berjalan, di sini pengunjung akan melihat jamur yang tumbuh begitu indah. Tak hanya itu, tumbuhan lumut pun ada di sana. Sesampainya di 10 anak tangga terakhir, air terjun semakin terlihat dekat dengan ketinggian yang bervariasi.

Air yang begitu dingin dan jernih dari pegubungan Kuta Malaka menyambut kedatangan para pengunjung. Tidak fair rasanya sudah sampai di sini tidak memuji keindahan air terjun tersebut.

Tidak ketinggalan, para pengunjung langsung melakukan swafoto dan selfie saat tiba di air tejun Kuta Malaka. Kemudian, tak jarang ketika berkunjung ke tempat ini para pengunjung bermain air sampai mandi.

Saat melihat lebih dekat lagi, di tempat ini pengunjung juga bisa memilih bermain perosotan atau melompat langsung dari ketinggian air terjun menuju telaga, atau bahkan memilih berenang dan berendam di air yang lebih dangkal. Kemudian, ada juga ranting pepohonan kuat menjulur ke sungai, ini cocok untuk anak-anak bergelantungan kemudian mencuburkan diri ke dalam sejuknya air sungai.

Sedangkan jika tidak ingin basah-basahan saat pulang menuju kediaman, pengunjung bisa duduk santai dipinggir sungai sembari mengayunkan kaki dan mencelupkan ke dalam air. Sambil meringakan kaki yang letih berjalan jauh menuju air terjun, serta menikmati indahnya alam dan sejuknya udara yang ditawarkan lokasi itu.

Uniknya lagi, air terjun ini memiliki bebatuan dengan ukuran besar dan tinggi, namun keadaanya licin sehingga pengunjung dianjurkan untuk berhati-hati.

Selain itu, lokasi air terjun ini tidak hanya dijadikan tempat bermain dan mandi juga bisa dijadikan lokasi camping di kawasan itu. Meskipun tidak ada camping ground, tetapi pengunjung bebas memilih dimana ruang camping yang dipilih dan mampu menjaga lingkungan serta kemananan masing-masing. Namun, disarankan memilih tempat yang datar dan jauh dari semak-semak.[]

Penulis : Wahyu Majiah

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Bagikan