Pesona Peut Sagoe, Gunung Aktif di Antara Empat Puncak

Gunung Peut Sagoe Foto: indojayanews.com
Gunung Peut Sagoe Foto: indojayanews.com

Bagikan

Pesona Peut Sagoe, Gunung Aktif di Antara Empat Puncak

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BERADA di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Peut Sagoe merupakan salah satu gunung berapi yang unik di Indonesia. Mengapa disebut Peut Sagoe? Ya, itu disebabkan gunung yang meletus pertama sekali pada tahun September 1919 dan mengeluarkan asap tinggi di bulan Mei 1920, itu memiliki empat puncak.

Di antara empat puncak itu hanya tiga yang sudah diberi nama. Yakni Puncak Tutung, Puncak Bukulah, dan Puncak Peut Sagoe. Gunung Peut Sagoe termasuk dalam kawasan ekosistem Ulu Masen, yang mencakup 6 (enam) wilayah Kabupaten, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Aceh Jaya dan Aceh Barat. Luas kawasan Ulu Masen sekitar 750.000 ha, dengan gunung Peut Sagoe sebagai puncak yang tertinggi 2.780 meter.

Bagi para pecinta wisata alam dan pendakian, Gunung Peut Sagoe menawarkan tantangan tersendiri. Selain keindahan alam yang menakjubkan, pendaki dapat menikmati pemandangan spektakuler dari puncak gunung yang menghadap ke berbagai arah.

“Saya sendiri sebenarnya ingin mendaki ke puncak Peut Sagoe. Tapi memang terkendala waktu karena saya bekerja, apalagi kalau ke sana tidak mungkin sendiri, harus ada pemandunya,” ungkap Somad, warga Sigli yang sama sekali belum pernah ke puncak Peut Sagoe.

Somad pun mengakui ada beberapa temannya yang sudah menjajakkan kaki ke Gunung Peut Sagoe tersebut. Cerita yang dirangkum Somad dari temannya, pemandangan dari puncak Peut Sagoe sangat luar biasa.

Hutan yang lebat dan alam yang masih asri menjadi daya tarik utama bagi para petualang yang ingin menikmati keindahan dan ketenangan alam Aceh. Wisata Gunung Peut Sagoe juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Aceh, terutama bagi mereka yang menyukai tantangan mendaki gunung berapi.

“Makanya dari cerita teman saya tentang keindahan Gunung Peut Sagoe, sepertinya gunung ini layak masuk dalam daftar destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi. Karena tidak cuma menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, Gunung Peut Sagoe juga memberikan kesempatan bagi para pendaki untuk merasakan langsung kekayaan alam Aceh yang masih alami dan jarang terjamah,” imbuhnya.

Memang, dengan segala keunikan dan pesonanya, Gunung Peut Sagoe siap menyambut para petualang yang ingin menjelajahi keindahan alam Aceh. Namun apabila pendaki yang ingin menuju Gunung Peut Sagoe terlebih dahulu harus mempersiapkan fisik yang mumpuni. Karena diprediksi jalurnya masih rawan.

Gunung Peut Sagoe termasuk dalam jenis gunung berapi kerucut atau stratovolcano, mirip dengan beberapa gunung terkenal di Indonesia. Seperti Gunung Kerinci di Jambi dan Gunung Merapi di Jawa Tengah.

Gunung stratovolcano dikenal memiliki ketinggian yang menjulang dengan puncak yang terdiri dari lava dan abu vulkanik yang mengeras dari sisa letusan sebelumnya. Banyak pula dari gunung-gunung ini memiliki ketinggian melebihi 2.500 meter.

Selain Gunung Peut Sagoe dan Gunung Kerinci, Indonesia juga memiliki gunung stratovolcano lainnya seperti Gunung Gede, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Ciremai, dan Gunung Sinabung.

Meskipun banyak gunung berapi di Indonesia yang telah dinyatakan non-aktif, Gunung Peut Sagoe masih aktif hingga kini. Peut Sagoe juga tercatat salah satu gunung berapi aktif di Aceh, selain gunung Seulawah Agam (Aceh Besar), Geureudong (Bener Meriah), Burni Telong (Bener Meriah), Jaboi (Sabang) dan Leuser (Aceh Tenggara).

Jarak Geumpang dengan ibukota Provinsi Aceh (Banda Aceh) sekitar 220 km dan dapat ditempuh melalui jalan darat ± 6 jam. Kondisi gunung Peut Sagoe marak diberitakan tatkala gempa bumi berkekuatan 6,0 Skala Richter (SR) mengguncang Aceh.

“Setahu saya untuk menuju kesana butuh beberapa hari perjalanan. Untuk itu ke Gunung Peut Sagoe tak bisa sembarangan. Kematangan persiapan lebih diutamakan, apalagi gunung ini jarang dikunjungi, itu yang saya dapat info,” tutur Syahrial, yang juga warga Sigli.

Puncak sebenarnya terletak beberapa kilometer ke arah timur laut dan diberi label Gunung Kemiki di peta Bakosurtanal dengan ketinggian 2.800,6 meter. Titik tertinggi sebenarnya ini mungkin sangat sulit dijangkau, karena berada di puncak tebing yang sangat curam yang diduga merupakan dinding kawah tua.

Hal ini mungkin ditandai dengan pilar triangulasi. Selama pendakian tak perlu khawatir, karena ada banyak sumber air tersedia dan pemandu biasanya akan memberi tahu berapa banyak air kemasan yang perlu dibawa untuk berjaga-jaga.

Walau pun berstatus gunung api aktif, eksotisme alam di sekitar kawasan Peut Sagoe benar-benar mempesona. Tak jarang, para pecinta alam yang pernah melihat gunung Peut Sagoe, mendokumentasikannya melalui catatan maupun kamera.

Rute di sekitar kawasan gunung Peut Sagoe pernah dijadikan oleh kolonial Belanda sebagai jalur untuk memasuki dataran tinggi di Aceh, serta “pintu” menuju wilayah Barat ke Selatan Aceh. Sampai sekarang, gunung Peut Sague tetap menjadi magnet bagi para penjelajah maupun peneliti. (ASG)

Penulis: IJN

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Bagikan