BANDA ACEH – Kanji rumbi adalah makanan khas Aceh yang selalu hadir saat bulan suci Ramadhan. Kuliner sekilas mirip dengan bubur ayam ini, hingga kini masih menjadi salah satu takjil primadona di kalangan masyarakat Aceh.
Selama bulan Ramadhan, masjid-masjid di Aceh banyak menyediakan kanji rumbi dan dibagikan secara gratis kepada para pengunjung sebagai menu saat berbuka puasa, salah satunya di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Bagi masyarakat Aceh, kegiatan memasak kanji rumbi menjadi salah satu aktivitas rutin untuk mempertahankan budaya, serta wadah bagi warga sekitar untuk menyumbang bahan-bahan yang dibutuhkan dengan mengharapkan pahala di bulan suci Ramadhan.
Selain nikmat, kanji rumbi kaya akan khasiat bagi kesehatan tubuh, seperti menghilangkan masuk angin, kolesterol, lambung, hingga hipertensi, karena dibuat dari rempah-rempah pilihan dan dimasak kurang lebih selama tiga jam.
Bahan dasar pembuatan salah satu takjil warisan sultan Aceh ini yaitu beras, kemudian dicampur dengan potongan daging, udang, kentang, wortel, bumbu utama yang sudah dihaluskan serta rempah-rempah lainnya, seperti jahe, cengkeh, kapulaga, kayu manis, kunyit, santan kelapa, daun pandan, seledri, daun bawang, serai, dan masih banyak lainnya, sehingga menciptakan rasa gurih dan aroma rempah khas Aceh, apalagi saat disajikan selagi hangat.
Jadi kamu jangan heran, jika kanji rumbi menjadi makanan yang paling dicari dan dirindukan masyarakat Aceh sebagai menu berbuka.
Seiring berjalannya waktu, bubur kanji rumbi tidak hanya diminati warga lokal saja, tetapi juga dari luar daerah Aceh, salah satunya Miftah. Wanita asal Kisaran, Sumatera Utara ini mengaku ketagihan saat pertama kali mencoba bubur kanji rumbi.
Menurut Miftah, kanji rumbi berbeda dengan bubur lainnya karena saat dimakan rasa rempahnya sangat kuat. “Pas pertama kali nyobain udah langsung nagih,” ujarnya.
Miftah mengatakan rasa penasaran dan kekagumannya terhadap kuliner khas Aceh terbayarkan sejak ia bekerja di Tanah Rencong. Ia juga mengungkapkan masakan Aceh cocok di lidah masyarakat Indonesia karena rata-rata selalu kaya akan rempah
Menurut sejarah, kanji rumbi merupakan hasil modifikasi makanan asal Malabar, India Selatan. Pada era kejayaan Kesultanan Aceh di abad ke 16, orang-orang dari berbagai negara yang mengunjungi Bumi Serambi Mekkah dengan membawa makanan khas dari negara asal mereka, kemudian dimodifikasi oleh masyarakat Aceh dengan menyesuaikan budaya dan syariat Islam.
Pada masa itu, kanji rumbi merupakan hidangan spesial untuk para raja dan tamu-tamu kerajaan saat Ramadhan, jarang ditemukan selain bulan tersebut. Namun sekarang kuliner tersebut begitu mudah ditemukan, karena sudah mulai banyak yang menjualnya.
Apalagi pada bulan suci Ramadhan, bubur kanji rumbi dijual hampir di seluruh pasar takjil wilayah Banda Aceh maupun Aceh Besar, kisaran harga Rp5 ribu per bungkus.
Jadi tunggu apalagi! Ayo cobain kuliner khas Aceh yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh.
Penulis : Nadia Safriani