Menelusuri Jejak Perang Dunia II di Benteng Anoi Itam Sabang

DCIM100MEDIADJI_0155.JPG
DCIM100MEDIADJI_0155.JPG

Bagikan

Menelusuri Jejak Perang Dunia II di Benteng Anoi Itam Sabang

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

BAGI para penggemar sejarah dan petualangan, Desa Ujong Kareung di Kecamatan Sukajaya, Sabang, menawarkan sebuah destinasi menarik: Benteng Anoi Itam. Benteng ini merupakan saksi bisu Perang Dunia II, tempat di mana tentara Jepang berlindung dan menyimpan persenjataan mereka.

Benteng Anoi Itam, atau yang sering disebut Benteng Jepang, berada sekitar 12 kilometer ke arah timur dari Kota Sabang. Letaknya yang berdekatan dengan Pantai Anoi Itam menjadi alasan nama benteng ini. Keindahan alam sekitar menambah daya tarik benteng ini sebagai tujuan wisata sejarah.

Perjalanan menuju benteng dapat dilakukan dengan kendaraan roda dua atau empat. Biaya parkir sebesar Rp 3 ribu untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil. Setelah memarkir kendaraan, pengunjung perlu menaiki sejumlah anak tangga yang cukup sempit, sehingga disarankan berjalan dengan tertib.

Dalam perjalanan menuju benteng, pengunjung akan melewati dua bangunan berbentuk ‘gua’ yang kosong, serta beberapa titik foto menarik. Setelah sekitar lima menit berjalan, pengunjung akan tiba di benteng yang menghadap langsung ke laut, lengkap dengan meriam sepanjang tiga meter yang menjadi daya tarik utama untuk berfoto.

Benteng ini menawarkan pemandangan laut yang memukau serta pengalaman mendalam tentang sejarah. Dibangun antara tahun 1942-1945, benteng ini digunakan tentara Jepang untuk bertahan dari musuh dan menyimpan persenjataan mereka.

Informasi sejarah tentang benteng ini disediakan dalam bahasa Indonesia dan Inggris, membantu pengunjung memahami pentingnya situs ini. Para pengunjung sangat terkesan dengan jejak sejarah yang ada di sana. Mereka berharap ke depannya ada pemandu khusus yang bisa memberikan lebih banyak informasi kepada pengunjung..

Berdasarkan informasi, benteng ini dibangun ketika pasukan Jepang mendarat di Sabang pada 12 Maret 1942 dan segera menggali terowongan bawah tanah di sepanjang pantai sebagai benteng pertahanan. Meskipun terowongan tersebut kini telah ditutup demi keamanan, bangunan utama berbentuk tapal kuda dengan meriam sepanjang tiga meter tetap bisa dinikmati.

Benteng Anoi Itam juga merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat matahari terbenam di ujung paling barat Indonesia. Jika Anda sedang berada di Sabang, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi benteng bersejarah ini dan merasakan keindahan alam serta sejarah yang ditawarkannya. (ASG)

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Bagikan