Liburan ke Aceh, tak hanya ada objek wisata religi bernuansa Islam saja yang menarik di kunjungi. Tapi ada situs Benteng Indra Patra, peninggalan Kerajaan Lamuri. Kerajaan ini adalah kerajaan Hindu pertama di Aceh.
Keberadaan Kerajaan Lamuri berdirinya sebelum masa kerajaan Islam di Aceh. Benteng Indrapatra ini terletak di Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, sekitar 19 km dari Banda Aceh, menuju arah ke Pelabuhan Krueung Raya.
Melewati jalan ke arah sana, bisa dikatakan jalur sejarah karena di sepanjang jalur tersebar beberapa tempat yang memiliki nilai-nilai sejarah, diantaranya bukit makam kuno Kerajaan Lamuri, tugu pendaratan armada Jepang pertama kali di Aceh, Benteng Iskandar Muda, Makam Laksamana Keumalahayati, dan Benteng Inong Balee.
Benteng Indra Patra menurut catatan sejarah dibangun pada abad ke-VII Masehi oleh Putra Raha Harsa yang berkuasa di India. Keberadaan Benteng Indra Patra sangat dekat dengan laut lepas. Kerajaan Lamuri mendirikan benteng ini untuk membentengi wilayah-wilayahnya dari ledakan meriam kapal Portugis yang datang dari arah Selat Malaka. Wilayah kekuasaan Kesultanan Lamuri mencakup daerah yang sekarang masuk sebagai wilayah administratif Kabupaten Aceh Besar.
Ketika itu pun benteng ini juga dipakai sebagai tempat ibadah umat Hindu di Aceh.
Benteng ini terdiri dari sebuah benteng utama yang berukuran 4900 meter persegi, dan tiga benteng lainnya. Tapi dua diantaranya telah hancur ketika tsunami Aceh. Konstruksi benteng tersebut disusun dari bongkahan-bongkahan batu gunung. Setelah itu, batu-batu gunung direkatkan dengan campuran kapur, tumbukan kulit kerang, tanah liat, dan putih telur.
Di dalam benteng utama terdapat dua stupa dengan kubah di atasnya, di masing-masing stupa memiliki sumur. Air di dalam sumur itu digunakan oleh umat Hindu untuk mensucikan diri ketika akan melaksanakan ritual ibadah.
Keberadaan Benteng Indra Patra menjadi bukti peninggalan sejarah tentang pengaruh agama Hindu dari India menyebar ke daerah Pesisir Utara Aceh Besar. Selain itu, Benteng tersebut merupakan satu dari tiga benteng yang menjadi penanda wilayah kerajaan Hindu di Aceh, yaitu Indra Patra, Indra Puri, dan Indra Purwa.
Tak jauh dari benteng utama, terdapat juga bangunan benteng pertahanan. Di setiap sisi dinding benteng di lubangi. Lubang-lubang itu berfungsi sebagai lubang pengintai musuh dan tempat meletakkan moncong meriam. Selain itu juga terdapat banker untuk menyimpan meriam-meriam, dan peluru.
Benteng Indra Patra kelihatan sangat kokoh dengan memiliki ketebalan dinding sekitar dua meter, dan memiliki ketinggi sekitar empat sampai dengan lima meter.
Ketika anda akan sampai ke situ untuk melihat kemegahan Benteng Indra Patra, ada beberapa masyarakat yang bertugas menjaga objek wisata Benteng Indra Patra menyodorkan tiket di jalan masuk menuju ke benteng, dan anda pun cukup membayar Rp 5.000 untuk mengantongin tiket masuk.
Tak ada catatan sejarah khusus yang memberikan penjelasan tentang berakhirnya Kerajaan Lamuri sebagai Kerajaan Hindu di Pesisir Utara Aceh Besar, karena lama-kelamaan Kerajaan Lamuri dimasuki pengaruh Islam dan menjadi cikal bakal berdirinya Kesultanan Aceh Darussalam.