Pemerintah Aceh Peringati 15 Tahun Tsunami

Bagikan

Pemerintah Aceh Peringati 15 Tahun Tsunami

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin mengatakan, puncak Peringatan 15 tahun gempa dan Tsunami Aceh dengan mengusung tema “Melawan Lupa, Bangun Siaga” akan diperingati kali ini di Halaman Pidie Convention Center (PCC), Kabupaten Pidie dengan jumlah undangan diperkirakan mencapai 7.000 orang.

Ia mengatakan, pemilihan Kabupaten Pidie, sebagai lokasi utama penyelenggaraan Peringatan 15 tahun gempa dan Tsunami Aceh ini didasarkan pada kejadian masa lalu, di mana Kabupaten Pidie juga mengalami dampak serius akibat gempa dan gelombang Tsunami yang mengakibatkan kehancuran harta benda, dan korban nyawa masyarakat setempat.

“Serangkaian kegiatan pendukung lainnya akan mewarnai puncak Peringatan 15 Tahun Kejadian Gempa dan Tsunami Aceh,” kata Jamaluddin, Jumat 13 Desember 2019.

Menurutnya, pemilihan tema dalam rangka Peringatan 15 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh diharapkan kepada seluruh masyarakat dan Pemerintah Aceh, khususnya generasi muda Aceh untuk tidak pernah melupakan kejadian bencana masa lalu, yang tidak hanya menimbukan kehancuran dan kerusakan, tapi juga telah menghilangkan orang-orang yang sungguh dicintai dan selalu membangun kesadaran masyarakat menuju budaya siaga terhadap berbagai bencana yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.

“Melalui peringatan tersebut akan menjadi penyemangat bagi kita semua untuk selalu merawat berbagai peninggalan Tsunami (Tsunami heritage) sebagai daya tarik wisata bencana yang tentunya selama ini telah memberikan berbagai manfaat, baik secara ekonomi, maupun sosial budaya,” kata Jamaluddin.

Ia menyebutkan, tidak hanya bagi para pelaku industri pariwisata dalam berbagi pengalaman kebencanaan dengan wisatawan, tapi juga bagi wisatawan yang ingin belajar tentang bagaimana gempa dan Tsunami terjadi dan mendera Aceh, bagaimana masyarakat Aceh menyelamatkan diri, bagaimana masyarakat Aceh membangun dirinya pascabencana, dan bagaimana masyarakat internasional mendukung pembangunan Aceh kembali. Semua kebaikan tersebut perlu dilihat dalam berbagai perspektif positif dari kejadian bencana masa lalu, sebagai sebuah hikmah “blessing in disguise,” ujar Jamaluddin.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, menyebutkan, semoga peristiwa gempa dan Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam, akan selalu diperingati oleh seluruh masyarakat dan Pemerintah Aceh dalam upaya membangun kesadaran masyarakat menuju budaya siaga bencana, sampai kapan pun sebagai penyambung pesan dan harapan antara para syuhada Tsunami, masyarakat yang merasakan langsung kejadian bencana masa lalu dan generasi muda Aceh yang perlu terus membangun Aceh melalui semangat “Pembangunan Aceh Lebih Baik” menuju “Aceh Hebat” dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Aceh.

“Mari terus melakukan peringatan Tsunami sampai kapan pun dan oleh siapa pun dengan selalu menebar pesan-pesan kebencanaan global. Teruslah berbagi pengalaman kebencanaan masa lalu dengan siapa pun dan kapan pun sebagai bagian utama membangun budaya siaga bencana masyarakat, meskipun jumlah korban Tsunami Aceh yang saat ini masih menjadi saksi hidup, pada akhirnya nanti akan hilang akibat ditelan zaman,” kata Rahmadhani.

Pada hari puncak peringatan Tsunami nanti akan dihadiri oleh Ust. H. Abdul Somad, LC, MA mengisi Tausiyah dan Doa Bersama. Selain itu, akan ada Pemutaran Film Dokumenter (Bangkit Bersama Pasca bencana), Penampilan Group Tangke Subur Dani, Penampilan Teatrikal Kougetsu School Association dan Persembahan dari Tombo Ati (Opick) Group Opick.

Selum peringatan 15 Tahun Tsunami Aceh, juga menggelar serangkaian kegiatan, yakni; Rally Tsunami Pole, Katana (Keluarga Tangguh Bencana) Indonesia di Pasie Jantang, Aceh Besar, Pameran Foto Kebencanaan, Bedah & Peluncuran Buku Kebencanaan (Smong Purba, Khutbah Jumat Kebencanaan & Jejak Bencana di Aceh), Muzakarah Cendikiawan Muslim: Membangun Ikhtiar Menuju Aceh Sadar Bencana, Seminar Kebencanaan dengan University of Hyogo Jepang dan beberapa kegiatan lainnya.

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Bagikan