3 Kuliner Khas yang Wajib Dicicipi saat ke Simeulue

PULAU Simeulue tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kaya akan tradisi kuliner yang dapat memberikan pengalaman mendalam bagi para wisatawan. Menikmati Tabaha Longon, Memek, dan Mie Lobster di pulau ini bukan sekadar tentang cita rasa, tetapi juga tentang menghargai warisan budaya yang telah ada sejak lama.

Bagi para pelancong yang mencari keotentikan dalam setiap perjalanan, Simeulue adalah destinasi yang tepat. Di sini, Anda tidak hanya akan merasakan kelezatan kuliner, tetapi juga ikut berkontribusi dalam pelestarian budaya dan lingkungan.

Berikut ini tiga rekomendasi kuliner khas yang bisa anda cicipi saat berada di Simeulue:

1. Tabaha Longon

Di sudut-sudut Pulau Simeulue, ada satu hidangan yang pasti akan memikat lidah para pengunjung: Tabaha Longon. Terbuat dari sagu dan pisang, kuliner ini disajikan dengan cara yang khas, yakni dimasak menggunakan daun pisang yang memberikan aroma harum yang menggoda.

Setiap suapan Tabaha Longon tidak hanya menghadirkan rasa yang lezat, tetapi juga membawa pengalaman berharga bagi para wisatawan yang ingin mengenal budaya lokal.

Tabaha Longon adalah kuliner yang sempurna untuk dicicipi setelah menjelajahi pesona alam pulau ini. Aroma daun pisang yang menggoda akan menyambut Anda, memberikan sentuhan khas yang membuat pengalaman bersantap semakin istimewa. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Simeulue, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner ini—sebuah keharusan bagi para pencinta kuliner.

2. Memek

Salah satu hidangan yang sering kali menjadi bahan pembicaraan di Pulau Simeulue adalah Memek. Meskipun namanya mungkin menimbulkan rasa penasaran, hidangan ini merupakan simbol dari tradisi dan kekayaan kuliner daerah. Memek, yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2019, terbuat dari campuran beras ketan dan pisang, ditambah dengan santan dan gula, menciptakan rasa yang gurih dan manis.

Almawati, salah seorang warga setempat, menjelaskan bahwa Memek sering disajikan pada momen-momen istimewa, seperti bulan Ramadan. Proses pembuatannya yang memakan waktu sekitar satu jam menjadikan setiap gigitan Memek sarat akan sejarah dan tradisi. Rasa manis pisang berpadu dengan gurihnya santan menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Memek bukan hanya sekadar makanan; ia adalah bagian dari identitas budaya Simeulue. Mencicipinya adalah cara terbaik untuk memahami tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Apabila Anda berkunjung ke pulau ini, jangan ragu untuk meminta penduduk setempat membuatkan Memek. Rasakan kelezatan yang mendalam dan sejarah yang terukir dalam setiap suapan.

3. Mie Lobster Simeulue

Di tengah pesona alam yang menakjubkan, Mie Lobster menjadi hidangan lain yang tidak kalah menggoda di Pulau Simeulue. Di warung kecil milik Adnan, Anda bisa menikmati lobster segar yang disajikan dengan mie pilihan. Di sinilah rasa dan kesederhanaan berpadu, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Setelah menempuh perjalanan seru, Anda akan disambut dengan ramah oleh pemilik warung. Menu yang ditawarkan bervariasi, dengan lobster sebagai bintang utama. Kombinasi mie kuning khas Aceh yang kaya rempah dan potongan lobster yang melimpah menciptakan hidangan yang menggugah selera. Kuah berwarna merah yang menggoda dan rasa pedas yang menyegarkan akan membuat Anda ketagihan.

Bila sedang berada di Simeulue, yuk cicipi tiga kuliner khas tersebut. (ASG)

Kategori :

Kuliner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *