Surga Durian di Tepi Sungai Desa Geunteut Aceh Besar 

DURIAN, si raja buah dengan aroma khas yang membelah selera, selalu menjadi daya tarik tersendiri, terutama saat musimnya tiba. Namun, menikmati durian bukan hanya soal rasa, melainkan juga suasana. Pengalaman otentik menikmati durian langsung dari kebunnya, ditemani gemericik air sungai yang jernih, bisa ditemukan di sebuah permata tersembunyi di Aceh Besar, Desa Geunteut, Kecamatan Lhoong.

Desa Geunteut telah bertransformasi menjadi destinasi agrowisata yang unik, menawarkan sensasi makan durian segar dengan latar belakang alam pedesaan yang asri dan menenangkan.

Perjalanan menuju Desa Geunteut dari pusat Banda Aceh membutuhkan waktu tempuh sekitar 1 jam. Rute ini didominasi oleh pemandangan yang indah, menyusuri garis pantai barat Aceh sebelum tiba di kawasan Lhoong.

Setibanya di Lhoong, para pencinta durian harus mengambil jalur kiri menuju Desa Geunteut. Di awal perjalanan, pengunjung akan disambut oleh sebuah penanda yang menarik, pamplet bertuliskan ‘Desa Inovasi Geunara’. Papan ini menandai bahwa desa ini aktif dalam mengembangkan potensi lokalnya, salah satunya adalah agrowisata durian.

Perjalanan semakin menarik saat memasuki kawasan desa. Mata akan dimanjakan dengan pemandangan ala pedesaan yang menyejukkan, dikelilingi oleh hamparan sawah hijau yang luas dan rumah-rumah sederhana warga yang memancarkan kehangatan khas pedalaman. Suasana ini sudah memberikan relaksasi awal, menjauhkan pikiran dari hiruk pikuk perkotaan.

Untuk benar-benar mencapai lokasi inti wisata durian, pengunjung harus siap menempuh sedikit tantangan. Jalur menuju kebun durian biasanya melibatkan perjalanan menanjak dan bebatuan, sebuah trek yang lebih cocok diakses dengan kendaraan roda dua atau berjalan kaki perlahan.

Meskipun sedikit melelahkan, perjalanan ini adalah bagian integral dari pengalaman. Ia membangun antisipasi dan rasa syukur. Dan benar saja, semua perjuangan itu akan terbayar lunas sesampainya di tujuan. Pengunjung akan menemukan sebuah tempat peristirahatan di tengah hutan lebat, tepat di tepi sungai berbatu dengan air yang sangat jernih.

Inilah puncak dari wisata durian Geunteut, menikmati daging durian yang legit dan manis dengan suasana yang benar-benar tak ternilai. Seperti yang terlihat dalam foto, sebiji durian yang sudah terbuka sempurna, memperlihatkan isinya yang tebal dan kuning mentega, disantap dengan latar belakang sungai berbatu dan air yang mengalir jernih.

Memegang durian dengan satu tangan sambil membiarkan kaki terendam air sungai yang dingin adalah sebuah kemewahan sederhana. Air sungai di sini tampak bening, mengalir di antara bebatuan besar yang ditumbuhi lumut, dikelilingi oleh pepohonan rimbun yang menjulang tinggi, menciptakan kanopi alami yang menaungi pengunjung dari sengatan matahari.

Salah satu pengunjung, Yuna, mengungkapkan betapa ia menikmati pengalaman ini. “Sangat menikmati menyantap durian dengan view indah ala pedesaan,” katanya. Menurut Yuna, kombinasi antara rasa durian yang kaya, suara air yang menenangkan, dan kicauan burung yang bersahutan, sukses membuat tempat ini menjadi pelarian sesaat yang sempurna dari rutinitas dan aktivitas sehari-hari.

Menyantap durian di tengah hutan, tanpa suara bising kendaraan, hanya ditemani oleh melodi alam, adalah pengalaman yang memanjakan seluruh indra mulai dari aroma durian yang tajam, rasa manis legit di lidah, hingga suara air yang menenangkan telinga. Wisata durian Geunteut ini bukan sekadar wisata kuliner, melainkan terapi alam yang menyegarkan jiwa.

Wisata durian di Desa Geunteut menawarkan pengalaman yang intimate dengan alam dan hasil bumi Aceh yang melimpah. Pastikan Anda datang saat musim durian, biasanya akhir tahun atau awal tahun untuk mendapatkan buah terbaik langsung dari pohon. Lokasi ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencari pengalaman santai dan ingin menikmati kekayaan alam Aceh Besar. (Tati/bithe)

Kategori :

Travel Info

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *