MENJELAJAHI Bireuen bukan hanya soal menikmati pemandangan alam yang memukau, tetapi juga soal merasakan warisan kuliner yang kaya akan rasa dan tradisi. Ada tiga kuliner yang wajib dicoba bakso gatok Kutablang, Sate Apaleh, dan Pulot Hijau.
Terletak di bagian utara Pulau Sumatra, Bireuen menjadi salah satu tempat di Aceh yang memikat para wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah, berkat warisan tradisi dan kuliner lokal yang kental. Sebagai wilayah yang berkembang pesat, Bireuen memiliki daya tarik tersendiri bagi para pencinta wisata kuliner.
Aneka hidangan khas dengan resep turun-temurun menyajikan pengalaman unik yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Bireuen dikenal dengan sajian yang kaya rasa dan bahan-bahan lokal berkualitas tinggi, dari bakso dengan sum-sum lembu yang lezat hingga camilan ketan hijau yang menggoda.
Tidak hanya itu, cita rasa masakan yang autentik menjadikan Bireuen sebuah surga kecil bagi para pencinta makanan yang ingin mengeksplorasi kekayaan kuliner Aceh yang sarat dengan tradisi dan sejarah. Berikut tiga kuliner khas di Bireuen
1. Bakso Gatok Kutablang
Jika biasanya bakso identik dengan bola daging dan kuah kaldu yang gurih, Bakso Gatok Kutablang menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar bakso. Hidangan khas Bireuen ini dikenal dengan tambahan sum-sum tulang lembu yang menggoda selera. Ketika menyantap bakso ini, Anda tak hanya disuguhkan bola-bola bakso yang kenyal dan gurih, tetapi juga daging, lemak lembu, dan sum-sum yang kaya akan rasa.
Kelezatan yang berbeda dari bakso gatok ini terletak pada sum-sum lembu yang ada di bagian dalam tulangnya. Uniknya, cara menyantapnya juga cukup menarik—selain sendok dan garpu, pengunjung juga disediakan pipet atau sedotan untuk menyedot cairan sum-sum dari tulangnya. Sensasi makan sum-sum yang lezat dengan cara yang tak biasa ini menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan di Bireuen. Kuah kaldunya yang kaya dan gurih, berpadu dengan tekstur sum-sum yang lembut, akan membuat Anda tak ingin berhenti menikmati setiap suapannya.
2. Sate Apaleh
Bagi pecinta sate, Bireuen juga punya sajian Sate Apaleh yang siap memanjakan selera. Dibuat dari daging lembu pilihan, sate ini disajikan dengan saus kacang yang kaya rasa dan sedikit pedas. Daging yang lembut dan empuk menjadi daya tarik utama dari sate ini, yang dijamin membuat siapa pun tak tahan untuk segera mencicipinya.
Proses pembakaran yang sempurna memberikan aroma smokey yang khas pada daging, menambah kelezatan setiap tusukan satenya. Sate Apaleh biasanya disajikan dengan kuah sup tulang sapi yang kental dan gurih, memberikan kombinasi rasa yang seimbang antara gurihnya kuah dan manis-pedasnya saus kacang. Bagi Anda yang ingin menikmati sate dengan sensasi berbeda, Sate Apaleh adalah pilihan yang tepat saat berkunjung ke Bireuen.
3. Pulot Hijau
Selain makanan berat, Bireuen juga menawarkan camilan tradisional yang tak kalah populer, yaitu Pulot Hijau. Terbuat dari ketan hijau yang dimasak dengan cara dipanggang, pulot hijau memberikan rasa yang manis dan tekstur yang kenyal, sempurna untuk dinikmati sebagai teman minum kopi atau teh hangat.
Pulot hijau bukan sekadar makanan ringan biasa, tetapi sebuah hidangan yang kaya akan nilai budaya. Proses memasaknya yang tradisional dan bahan-bahan yang alami menjadikan pulot hijau sebagai simbol kehangatan dan keramahtamahan masyarakat Bireuen. Disajikan dalam potongan kecil, camilan ini mudah dinikmati kapan saja, terutama saat Anda sedang bersantai di sore hari dengan segelas kopi Aceh yang kental.
Jika Anda berkunjung ke Aceh, pastikan untuk meluangkan waktu menikmati sajian-sajian khas Bireuen yang otentik dan menggoda selera ini—pengalaman kuliner yang akan membuat Anda ingin kembali lagi ke Bumi Serambi Mekkah ini. (ASG)